8 Sinergi Nu Kepada Kegiatan Pemerintah Menurut Ekonom Senior Burhanudin Abdullah

Daftar Isi
Jakarta –
Nahdlatul Ulama sanggup bersinergi dengan pemerintah dalam merealisasikan Indonesia Emas 2045. Hal ini disampaikan oleh Burhanudin Abdullah, ekonom senior Indonesia yg juga Komisaris Primer PLN.
Burhanuddin Abdullah hadir dalam diskusi panel bertajuk Pendekatan Strategis bagi Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan: Optimalisasi Hilirisasi, Industrialisasi, dan Pemerataan Kesejahteraan dalam Kerangka Asta Cita dalam event Sarasehan Ulama.
Kegiatan ini yaitu hasil kerja sama PBNU dengan detikHikmah dan yg dihelat di The Sultan Hotel, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Baca juga: Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Asta Cita Itu Islami dan Qurani |
Baca juga: Chairul Tanjung hingga Burhanuddin Abdullah Bahas Isu Ekonomi Terkait Asta Cita |
Dalam diskusi panel ini, Burhanudin Abdullah menerangkan visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045 lewat 8 Misi Asta Cita, 17 Program Prioritas, dan 8 Program Hasil Terbaik Cepat.
Asta Cita merupakan delapan kesibukan pemerintahan Prabowo-Gibran buat merealisasikan Indonesia yang maju dan makmur.
Melalui Asta Cita ini, Burhanudin Abdullah menyampaikan Kepala Negara Prabowo dan Gibran mengajak putra putri terbaik Bangsa dari semua latar belakang yang memiliki kesamaan tekad buat melakukan pekerjaan sama. Hal ini berlaku juga untuk warga NU.
“Rumusan simpulan dari Asta Cita dan kesibukan yang lain dan sebagainya itu kami ingin berkembang 8%. Kita ingin menetralisir kemiskinan menjadi 0%,” kata Burhanudin Abdullah.
Lebih lanjut, Burhanudin menyampaikan suasana kini ini mewajibkan kita untuk berpikir wacana survival.
“Survival mode yg mesti kalian pertimbangkan sebab sumber daya insan kalian tidak cukup sanggup bersaing, sumber daya kami juga sumber daya insan kita tidak cukup pandai.
Peran NU dalam Perekonomian Berkelanjutan
Burhanuddin Abdullah menjabarkan bagaimana NU sanggup bersinergi dengan program-program pemerintah demi tercapainya Indonesia Emas 2045.
- Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan HAM; Memperkuat nilai kebangsaan lewat pendidikan pesantren, dakwah moderat, dan tugas aktif dalam mempertahankan toleransi dan keleluasaan beragama.
- Memantapkan tata cara pertahanan keselamatan dan kemandirian ekonomi; Edukasi pertahanan ideologi, membuatkan ekonomi pesantren berbasis syariah, dan mendorong keterlibatan santri dalam ekonomi digital.
- Melanjutkan pengembangan infrastruktur dan membuka lapangan kerja; Memperluas koperasi berbasis pesantren, mendukung UMKM Nahdliyin, dan membuatkan agromaritim berbasis wakaf produktif.
- Memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan gender mengembangkan kapasitas pesantren dalam bidang sains dan teknologi, mendorong pendidikan vokasional berbasis pesantren, serta mengembangkan partisipasi wanita dalam ekonomi umat.
- Melanjutkan hilirisasi dan pembuatan sumber daya alam di dalam negeri; Mendukung penerapan prinsip ekonomi Islam dalam hilirisasi, menampilkan edukasi terhadap santri dan penduduk wacana pengelolaan SDA yang berkelanjutan.
- Membangun desa dari bawah buat kemajuan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan; Memperkuat kesibukan Santri Tani dan pemberdayaan ekonomi desa berbasis pesantren bagi bikin kemandirian ekonomi umat.
- Memperkuat reformasi politik, hukum, birokrasi, dan pemberantasan korupsi; Menjadi teman dalam edukasi anti-korupsi dan moralitas Islam, serta membantu penguatan aturan berbasis keadilan sosial.
- Memperkuat harmoni lingkungan, alam, budaya, dan toleransi antar umat beragama; Menjaga persatuan dan toleransi di penduduk serta menemani nilai-nilai keberagaman sesuai prinsip Islam rahmatan lil ‘alamin.
Sarasehan Ulama dengan tema ‘Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU’ digelar hari ini, Selasa (4/2), di The Sultan Hotel & Residence Jakarta dan sanggup disaksikan secara eksklusif lewat live streaming di akan pukul 13.00 WIB. Sarasehan Ulama ini disokong oleh Bank Syariah Indonesia dan MIND ID.
Baca juga: Saksikan Live Ulama NU Bedah Asta Cita Prabowo Subianto di |
