Puan Minta Pemerintah Lindungi Tenaga Kerja Sritex: Jangan Hingga Ada Phk

Jakarta –
Ketua dewan perwakilan rakyat RI Puan Maharani meminta Pemerintah konsentrasi menolong karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex gampang-mudahan jangan hingga terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) buntut pailitnya perusahaan tekstil itu. Ia menyebut penyelematan sekitar 50 ribu pegawai Sritex mesti menjadi prioritas.
“Kita mesti konsentrasi terhadap peran serta tenaga kerja dalam menghadapi suasana ketidakpastian menyerupai ini. Jangan hingga ada PHK,” ujar Puan dalam keterangannya, Jumat (1/11/2024).
Seperti diketahui, Sritex diputus pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang atas somasi yg diajukan PT Indo Bharat Rayon (IBR). Dalam kendala ini, Sritex dianggap gegabah terhadap utang terhadap IBR sehingga permasalahan berujung panjang dan mempunyai efek fatal untuk perusahaan.
Saat ini Sritex tengah mengajukan upaya Kasasi ke Mahkamah Agung (MA) dengan kesempatan putusan MA sanggup membatalkan putusan Pengadilan Niaga.
Puan pun berharap Sritex menyanggupi komitmennya buat tak menjalankan PHK terhadap para karyawannya. “Badai PHK atau PHK besar-besaran mesti dihindari. Ini menyangkut nasib dan kemakmuran para karyawan Sritex yang cukup besar,” imbuh wanita pertama yg menjabat selaku Ketua dewan perwakilan rakyat RI itu.
Baca juga: Kata Puan soal PDIP Akan Pecat Anggota DPRD yang Dukung Bobby di Pilgub Sumut |
Lebih lanjut, Puan meminta gampang-mudahan Pemerintah menentukan hukum dan kepraktisan buat menjamin puluhan ribu tenaga kerja tersebut. Dia menganggap pailitnya Sritex sanggup mempunyai efek secara luas pada para tenaga kerjanya.
“Penyelamatan karyawan ini tergolong menentukan regulasi dan kepraktisan dari Pemerintah untuk mereka terjamin,” terang Puan.
“Pailitnya Sritex bukan sekadar permasalahan keuangan perusahaan, tetapi mempunyai efek yang meluas pada tenaga kerja, ekonomi lokal, dan stabilitas sosial,” lanjut mantan Menko PMK ini.
Puan pun mengingatkan, potensi PHK massal sanggup mempunyai efek terhadap perkembangan ekonomi nasional. Sebab, kata dia, Sritex merupakan perusahaan tekstil paling besar se-Asia Tenggara.
“Kita juga mendukung bagaimana Pemerintah menolong Sritex gampang-mudahan tetap sanggup menjalankan ekspor-impor meski berstatus pailit. Karena jikalau operasionalnya tidak jalan, dampaknya ke bisnis mereka di mana ada puluhan ribu orang menggantungkan nasibnya di situ,” paparnya.
Terlepas dari itu, Puan kembali mengingatkan Pemerintah konsentrasi pada peran serta tenaga kerja. Menurut Puan, Pemerintah mesti memperhatikan peran serta terhadap hak-hak pekerja dari kemungkinan terburuk yang sanggup terjadi.
“Fokusnya tetap pada evakuasi para pekerja yang potensial mengalami pemutusan hubungan kerja,” tegas Puan.
“Kebijakan Pemerintah mesti ramah terhadap para pekerja guna menyingkir dari efek ekonomi yg lebih luas serta menurunkan risiko pengangguran massal,” sambung Legislator dari dapil Jawa Tengah V itu.
Baca juga: Puan soal Pertemuan Megawati-Prabowo: Secepatnya, Tunggu Waktu yang Pas |
Puan meminta Pemerintah selalu menjalankan pemantauan dan pendampingan bagi para pekerja Sritex yg dikala ini tengah berada dalam kondisi gelisah atas status modern perusahaan teksil berukuran nasional itu. Dan apabila PHK massal tak sanggup dihindari, ia meminta Pemerintah menentukan jaminan untuk pekerja yg terkena PHK sanggup diberikan tanpa ada hambatan.
“Ini mesti menjadi perhatian penting alasannya yaitu ketidakpastian mulai hak-hak tersebut sanggup memperburuk kondisi ekonomi puluhan ribu karyawan Sritex beserta keluarganya,” terang Puan.
“Kalau sanggup bantu juga fasilitasi penyaluran pekerja yang terkena PHK ke tempat-tempat kerja baru. dewan perwakilan rakyat pastinya akan ikut memberi pengawalan,” sambung cucu Bung Karno tersebut.
Baca juga: Soal Sritex, dewan perwakilan rakyat Dukung Kebijakan Perlindungan Industri Tekstil |
Simak Video: Jurus Pemerintah Selamatkan PT. Sritex
Saksikan Live DetikPagi:
ketua dpr ri puan maharanipuan maharanisritexHoegeng Awards 2025Baca dongeng inspiratif calon polisi pola di siniSelengkapnya